Pasien Covid-19 Karawang-Bekasi Melonjak Lagi
KARAWANG - Angka kasus aktif covid-19 di Karawang dan Bekasi terus berangsur melonjak. Dalam sepekan, penambahan pasien di Karawang sudah mencapai 100 kasus lebih. Di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi malahan kini kasus aktif sudah kembali menembus di atas 1.000 kasus. Ini merupakan lampu kuning pengendalian pandemi--kesiapan rumah sakit, tempat isolasi hingga kesiapan anggaran harus dipastikan aman. Jika tadinya agak santai, kini Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana was-was pada kasus Covid-19 di wilayahnya yang berkembang pesat. Jika tak diantisipasi, wanita yang akrab disapa Teh Celli ini khawatir bakal merepotkan. Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat tembus 104 kasus. Sehari sebelumnya, terjadi penambahan 31 kasus aktif, maka Sabtu (29/1) terjadi penambahan 17 kasus aktif Covid-19. Total kasus aktif di Kabupaten Karawang sebanyak 104 orang, 21 orang dalam perawatan di rumah sakit dan 83 orang isolasi mandiri. Sementara total jumlah kasus Covid-19 di Karawang sebanyak 43.586, pasien sembuh 41.616 dan meninggal 1.866. Atas jumlah kasus yang mencapai 100 lebih, Teh Celli meminta warganya waspada dan menjaga diri. "Beberapa hari terakhir ini saya mendengar beberapa sahabat, teman, saudara, masyarakat sedang melakukan karantina-isolasi baik di RS maupun di rumah. Semoga mereka diberikan kesembuhan," katanya. Dia berharap agar seluruh warga bisa tetap menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19. "Harapan kami seluruh warga bisa tetap menjalankan protokol kesehatan dengan baik, minimal dengan memakai masker," katanya. "Mohon untuk selalu waspada ya kita jaga diri kita, keluarga, dan orang-orang yang kita sayangi. Bismillah," tutup Cellica dalam postinganya. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui, ada peningkatan kasus Covid-19 varian omicron harus disikapi dengan serius. Semua infrastruktur, sudah disiapkan berdasarkan pengalaman menghadapi varian delta pertengahan tahun lalu. Saat ini, Jabar sudah lampu kuning kasus omicron. Ridwan Kamil mengimbau masyarakat agar waspada dengan lonjakan kasus ini. Salah satunya, ada peningkatan tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR). Infrastruktur yang disiapkan adalah tempat isolasi hingga mengecek kebutuhan oksigen. “Omicron ini masih merangkak naik meskipun relatif terprediksi, tapi tren di kami, BOR juga sudah mulai naik yang tadinya 2 persen sekarang sudah hampir 8 persen, jadi mengindikasikan sekarang kita sedang lampu kuning di Jabar. Maka, persiapan seperti delta dulu sedang kita hidupkan lagi,†ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Selasa (25/1). Menurut Emil, dari catatannya sejauh ini, mayoritas kasus Omicron berada di Jabodetabek yang masuk kategori episentrum. Karena berdekatan dengan pintu gerbang bandara tempat warga datang dari luar negeri. “Ngumpul (kasus banyak) di situ (Jabodetabek) sehingga ketika ada penurunan juga dari situ. Termasuk yang di kabupaten Bandung, itu si suaminya datang dari luar negeri, karantina sembuh dan pas ke kabupaten Bandung ternyata muncul lagi kan begitu,†katanya. Emil mengatakan, di Jabar daerah kuning yang banyak kasus omicron ada di daerah-daerah epicentrum Covid 19. "Daerah kuning omicron ada Depok, Bekasi itu penyumbang terbesar kasus Omicron,†katanya. Diketahui, Kementerian Kesehatan mencatat penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron sebanyak 83 orang dari data 20 Januari 2022 masih 1.078 orang. Total kasus Omicron di Indonesia menjadi 1.161 sejak 15 Desember. Dari total 1.161 pasien Omicron, dua orang di antaranya meninggal dunia. Satu merupakan kasus transmisi lokal, satu lainnya pelaku perjalanan luar negeri. kedua pasien Omicron yang meninggal dunia memiliki komorbid. Namun, tak dirinci jenis komorbid pada pasien. (bbs/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: